Sabtu, 30 April 2011

Guru SMKN 1 Simpang Empat Jadi Petugas Upacara di sekolah

Ada yang unik dari peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2011 di SMK Negeri 1 Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu. Setiap penyelenggaraan upacara penaikan bendera, baik itu upacara hari Senin ataupun upacara peringatan hari-hari besar nasional, biasanya yang menjadi petugas pelaksana upacara adalah siswa. Namun kali ini agak berbeda, karena yang menjadi petugas upacara adalah para guru SMKN 1 Simpang Empat. Berdasarkan penuturan wakil kepala sekolah bidang kurikulum ibu Hamsinah, S.Pd bahwa ide ini berasal dari para guru sendiri. Mereka ingin menunjukkan kepada para siswa bahwa mereka pun bisa menjadi petugas upacara, bahkan mereka seharusnya dapat memberikan contoh yang lebih baik kepada siswa. Kepala sekolah mengatakan bahwa guru harus bisa menjadi petugas upacara, jangan hanya bisa menyalahkan siswa yang sering berbuat kesalahan pada saat jadi petugas.

Pelaksanaan upacara peringatan hardiknas, yang diikuti semua guru dan staf serta seluruh siswa, ini berjalan dengan lancar. Adapun tema peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011 ini adalah Pendidikan Karakter Sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa dengan Subtema Raih Prestasi Junjung Tinggi Budi Pekerti. Dalam sambutan Menteri Pendidikan Nasional yang dibacakan Kepala SMKN 1 Simpang Empatmenekankan tentang perlunya pendidikan karakter ditanamkan sejak dini dalam rangka memperkuat jati diri  sebagai bangsa yang besar, sebagaimana cuplikan sambutan beliau:

"Kita memahami dan menyadari tentang tantangan global dan internal yang sedang dihadapi, yang mengharuskan kita semua untuk lebih memperkuat jati diri, identitas dan karakter sebagai bangsa Indonesia. Bangsa yang dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa potensi sumberdaya alam dan manusia (bonus demografi) yang luar biasa besarnya. Demikian juga kesempatan yang sangat terbuka untuk menjadi bangsa dan negara yang besar, maju, demokratis dan sejahtera. Oleh karena itu, dengan optimisme yang kuat, kerja keras dan cerdas serta semangat kebersamaan, Insya Allah cita-cita mulia itu bisa kita wujudkan.
Disinilah mengapa pendidikan berbasis karakter dengan segala dimensi dan variasinya menjadi penting dan mutlak. Karakter yang ingin kita bangun bukan hanya karakter berbasis kemuliaan diri semata, akan tetapi secara bersamaan membangun karakter kemuliaan sebagai bangsa. Karakter yang ingin kita bangun bukan hanya kesantunan, tetapi secara bersamaan kita bangun karakter yang mampu menumbuhkan kepenasaranan intelektual sebagai modal untuk membangun kreativitas dan daya inovasi.Karakter yang bertumpu pada kecintaan dan kebanggaan terhadap Bangsa dan Negara dengan Pancasila, UUD NKRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pilarnya."

1 komentar: