Jumat, 24 Juni 2011

Penghargaan Adiwiyata (Sekolah Berwawasan Lingkungan)


SMK Negeri 1 Simpang Empat kembali meraih penghargaan Adiwiyata tingkat propinsi Kalimantan Selatan. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan H. Rudy Arifin dalam acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Dunia. Acara Peringatan Harling tersebut tahun ini mengambil tempat di halaman kantor gubernur yang baru di Banjarbaru.
Adiwiyata adalah salah satu program dari kementerian Negara Lingkungan Hidup yang bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Nasional. Program ini berupaya mendorong terciptanya pengetahuan serta kesadaran bagi warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah dapat ikut terlibat dan bertanggung jawab dalam upaya-upaya menjaga kebersihan dan penyelamatan lingkungan menuju lingkungan yang bersih,  sehat dan nyaman sebagai tempat pembelajaran.
Indikator dari Program Adiwiyata : 1. Pengembangan Kebijakan Sekolah. 2. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan . 3. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif . 4. Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah. Dengan adanya program Adiwiyata ini diharapkan bahwa ada pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum untuk pendidikan lingkungan hidup di setiap sekolah. Cara Mengikuti Program Adiwiyata Mengisi kuisioner dan membuat rencana kerja sekolah yang disediakan oleh KLH. Dalam Program Adiwiyata, penilaian dilakukan terhadap 3 (tiga) bagian yang satu sama lain saling terkait. Ketiga bagian tersebut adalah : Kuisioner Program Adiwiyata (5% dari Nilai Keseluruhan) Rencana Kerja (10% dari Nilai Keseluruhan) Kunjungan Lapangan (85% dari Nilai Keseluruhan).
Selain SMKN 1 Simpang Empat, ada dua sekolah lagi di Kabupaten Tanah Bumbu yang mendapat penghargaan serupa dari gubernur. Yakni SDN Manunggal Karang Bintang dan SMPN 1 Mantewe.  Diharapkan sekolah-sekolah tersebut dapat menjadi contoh untuk sekolah yang lain untuk dapat mengikuti kegiatan serupa ditahun tahun mendatang.

Rabu, 01 Juni 2011

Indonesia Butuh Manusia Unggul

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, Indonesia memerlukan manusia-manusia yang unggul untuk menjadi negara maju. "Dan itu bisa dicapai jika pendidikan dimajukan dan semakin berkualitas. Kita tidak boleh kalah dengan bangsa lain," ujarnya ketika memberikan sambutan dalam Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2011 diselenggarakan bersamaan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-103, pada 20 Mei lalu di di Hall D JI-Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Karena itu Presiden SBY mengingatkan para pendidik, baik formal maupun informal, untuk menyadari bahwa sasaran pendidikan bukan hanya kepintaran dan kecerdasan ilmu pengetahuan. Sasaran utama lainnya yang tak kalah penting adalah moral, budi pekerti, perilaku, serta mental dan kepribadian yang tangguh dan mulia.

¨Sesungguhnya karakter manusia yang nantinya akan menjadi karakter bangsa. Dalam 10 tahun mendatang, diharapkan Indonesia dapat menjadi maju dan berakhlak mulia, berdaya juang tinggi, serta bervisi misi,¨ ucap Presiden SBY memaparkan. Kendati demikian, Presiden SBY mengingatkan agar kita tak memiliki semangat kebangsaan atau nasionalisme yang sempit, karena bisa membawa kehancuran. "Tapi, berupaya untuk selalu memajukan bangsa kita. Di sinilah semangat kebangkitan dan pendidikan nasional diperlukan. ¨

Tema Hardiknas dan Harkitnas tahun ini adalah adalah "Pendidikan Karakter sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa". Karena itu, puncak peringatan Hardiknas dan Harkitnas tahun ini bertajuk "Indonesia Bangkit dan Berkarakter".

Acara ini kerja sama antara Kementerian Pendidikan Nasional dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, selaku penyelenggara nasional Harkitnas. Dalam sambutannya, Menteri Nuh mengatakan, kerja sama dua kementerian ini memiliki dua makna. Pertama, menunjukkan kalau pendidikan dan kebangkitan merupakan dua unsur yang menyatu dan tidak dapat dipisahkan. Kedua,, acara ini bentuk sinergi program antarkementerian yang menjadi wujud penerjemahan dari pesan Presiden SBY.

Program sinergi antar kementerian juga akan dilakukan Kemdiknas dengan Kementerian Agama, dan Kementerian Kesehatan, untuk menggalakkan Gerakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Gerakan ini akan dimulai pada tahun ajaran 2011/2012. Gerakan ini akan dicanangkan menjadi gerakan nasional. Salah satu bentuknya adalah dengan menggabungkan lembaga-lembaga PAUD dengan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). "Antusiasme masyarakat sangat tinggi terhadap program ini. Program ini diselenggarakan untuk menyiapkan generasi muda yang tangguh untuk tahun 2045, saat 100 tahun Indonesia merdeka," ucap Mendiknas. Gerakan tersebut dinilai Mendiknas sangat penting. ¨PAUD merupakan fokus utama Kemdiknas dalam menerapkan pendidikan karakter bangsa. Hal ini guna menciptakan bangsa yang berkarakter Indonesia yang baik yang diperkirakan akan unggul dalam 10 tahun mendatang." (Jardiknas)