Kamis, 21 Juli 2011

Baju Bodo


Baju bodo adalah pakaian tradisional perempuan Bugis .  Baju bodo berbentuk segi empat, biasanya berlengan pendek, yaitu setengah atas bagian siku lengan. Baju bodo juga dikenali sebagai salah satu busana tertua di dunia.

Foto Wikipedia
Dahulu, baju bodo bisa dipakai tanpa penutup payudara. Hal ini sudah sempat diperhatikan James Brooke (yang kemudian diangkat sultan Brunei menjadi raja Sarawak) tahun 1840 saat dia mengunjungi istana Bone : "Perempuan [Bugis] mengenakan pakaian sederhana... Sehelai sarung [menutupi pinggang] hingga kaki dan baju tipis longgar dari kain muslin (kasa), memperlihatkan payudara dan leluk-lekuk dada.  Rupanya cara memakai baju bodo ini masih berlaku di tahun 1930-an.
Menurut adat Bugis, setiap warna baju bodo yang dipakai oleh perempuan Bugis menunjukkan usia ataupun martabat pemakainya.

Jingga
dipakai oleh anak perempuan berumur 10 tahun.
Jingga dan merah
dipakai oleh gadis berumur 10-14 tahun.
Merah
dipakai oleh perempuan berumur 17-25 tahun.
Putih
dipakai oleh para pembantu dan dukun.
Hijau
dipakai oleh perempuan bangsawan.
Ungu
dipakai oleh para janda.
Foto Ponakan

Selain peraturan pemakaian baju bodo itu, dahulu juga masih sering didapati perempuan Bugis-Makassar yang mengenakan Baju Bodo sebagai pakaian pesta, misalnya pada pesta dan upacara pernikahan, acara menari atau menyambut tamu agung. Akan tetapi saat ini, baju adat ini sudah semakin terkikis oleh perubahan zaman. Baju bodo kini terpinggirkan, digantikan oleh kebaya modern, gaun malam yang katanya modis, atau busana-busana yang lebih simpel dan mengikuti trend.
Walau dengan keterpinggirannya, Baju bodo kini tetap dikenakan oleh mempelai perempuan dalam resepsi pernikahan ataupun akad nikah. Begitu pula untuk passappi'-nya (Pendamping mempelai, biasanya anak-anak). Juga digunakan oleh pagar ayu. (sumber: wikipedia dan lainnya)

1 komentar: