Sabtu, 29 September 2012

Potret Arab Saudi di Masa Datang

Meskipun topografi wilayah Makkah Al-Mukarramah sangat rumit, terutama kawasan-kawasan di sekitar Masjidil Haram, Raja Abdullah terus berupaya mewujudkan perluasan terbesar Masjidil Haram sepanjang sejarah Islam.
Tentunya, hal tersebut berkat pertolongan dan dukungan para ulama dunia. Untuk merealisasikan tujuan tersebut, Raja Abdullah menghancurkan bangunan-bangunan di sebelah utara Masjidil Haram setelah memberikan kompensasi kepada para pemilik bangunan.

mecca-bucksHal tersebut dilakukan demi perluasan Masjidil Haram, agar Arab Saudi dapat menjalankan peran yang telah dibebankan kepadanya, karena merupakan jantung dunia Islam.
Raja Abdullah memosisikan proyek perluasan Masjidil Haram ini sebagai prioritas utama di Kerajaan Arab Saudi. Hal itu berpijak pada keyakinan Arab Saudi bahwa Masjidil Haram merupakan amanah bagi negara kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut. Karenanya, Arab Saudi memikul tanggungjawab tersebut hingga Allah SWT memberikan taufik terhadap kepemimpinan negara itu dengan kewajiban membiayai mega proyek tersebut.
Bangunan yang siap dibongkar
Bangunan yang siap dibongkar
Sebagai upaya merealisasikan hal tersebut, dalam beberapa tahun terakhir saja, pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah mengeluarkan biaya lebih dari 70 miliar riyal Saudi ntuk perluasan Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Perluasan dua Masjid Suci itu meliputi pemindahtanganan hak milik tanah atau bangunan dengan cara kompensasi, pengembangan jaringan pelayanan, terowongan, dan jalan raya.

Proyek perluasan dan pembangunan Masjidil Haram ini adalah wujud deklarasi, kebanggaan, dan kesaksian bahwa mega proyek yang dipersembahkan oleh Kerajaan Arab Saudi memiliki tujuan utama: melayani Islam dan kaum Muslimin. Luas keseluruhan perluasan Masjidil Haram mencapai 76.000 meter persegi, meliputi basement bawah, basement atas, lantai dasar (ground floor), lantai satu, dan lantai teratas. Perluasan Masjidil Haram juga termasuk pembangunan 18 pintu masuk biasa, ditambah pintu utama yang disebut Bab Malik Fahd yang hampir sama dengan Bab Malik Abdul Aziz. Juga meliputi pembangunan dua menara yang mirip dengan menara-menara sebelumnya, pemasangan eskalator untuk jamaah yang hendak shalat di lantai paling atas dan lantai satu, terutama bagi orang-orang yang sudah lanjut usia.

Pembangunan tiga kubah yang luasnya mencapai 225 meter persegi dan tempat lalu lalang orang-orang yang hendak melaksanakan shalat juga menjadi bagian dari proyek perluasan masjid. Hal itu dimaksudkan agar para jamaah merasa nyaman dan mudah keluar masuk Masjidil Haram.

Kemajuan kadang memang harus dibayar mahal. Bahkan pasar malam, di mana para jamaah bisa menjual barang-barang yang dibawanya, kini sudah tidak ada lagi. Begitu juga dengan keluarga-keluarga di Makkah yang biasa menyambut para jamaah haji, sudah tidak terlihat lagi sejak rumah-rumah mereka digusur untuk perluasan Masjid Haram di era tahun 1970-an.
Angawi kini berusaha melakukan pendekatan pada kerajaan Arab Saudi agar memberi perhatian besar atas penghancuran tempat-tempat bersejarah. Ahmad melobi pemerintah-pemerintah negara Asia dan Arab untuk menghentikan penghancuran yang dilakukan pemerintah Saudi. Kedua tokoh ini menyayangkan kurangnya kepedulian umat Islam atas isu-isu ini. Kepentingan bisnis dan uang mengalahkan segala-galanya.



Gambar Rencana Bangunan Baru






 

















 





Rabu, 12 September 2012

Penarikan Guru PNS dari sekolah swasta baru wacana

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh menegaskan, pemerintah pusat tidak merencanakan kebijakan untuk menarik guru-guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diperbantukan di sekolah-sekolah swasta.Dikatakan, secara resmi pemerintah daerah akan diberitahu, bahwa tidak ada kebijakan seperti yang dikhawatirkan banyak penyelenggara sekolah swasta tersebut. Sehingga, guru-guru berstatus PNS maupun penyelenggara pendidikan swasta tidak perlu resah dan khawatir dla melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.  

Menurutnya lembaga yang bertugas mendidik anak bangsa bukan hanya sekolah negeri milik pemerintah, tetapi juga sekolah swasta yang dikelola  yayasan. Ini berarti, tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah negeri, tetapi sekolah swasta ikut bertanggung jawab. 

Sehingga, penempatan tenaga guru negeri ke sekolah swasta, juga disesuaikan dengan kebutuhan.   Dikatakan, dalam penempatan guru PNS tidak boleh diskriminatif dan setiap guru yang ditugaskan di sekolah swasta harus melaksanakan tugasnya dengan baik. Dengan demikian, seluruh anak yang bersekolah di sekolah negeri maupun swasta, memperoleh pendidikan yang sama secara adil dan merata. Apalagi, pemerintah tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap tenaga guru yang bertugas di sekolah negeri atau swasta.